Rangkuman Materi Teks Laporan Hasil Observasi
Teks
- Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang (KBBI)
- Teks berisi serangkaian kalimat yang memiliki hubungan kesatuan dan keterpaduan yang utuh sehingga memberikan pemahaman yang jelas tentang isi dan maknanya (O’ Grady dan Dobrovolsky, 1993: 455)
Laporan
- Segala sesuatu yang dilaporkan (KBBI)
- Keraf menyatakan bahwa (2001: 284) menyatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Hasil
- Pendapatan atau perolehan
Observasi
- Peninjauan secara cermat (KBBI)
- Ridwan (2004: 104) menyatakan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data, di mana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Teks Laporan Hasil Observasi
- Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang hasil pengamatan yang di dalamnya terdapat informasi dan pengetahuan.
- Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi), teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi menganai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Menggambarkan ciri, bentuk atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita, teks laporan hasil observasi bersifat factual atau berdasarkan fakta yang ada.
Ringkasan
Ringkasan merupakan rangkaian pokok-pokok
pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memerhatikan urutan isi bagian
demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan
dipertahankan.
Cara membuat
ringkasan
- Membaca pemahaman isi teks, kemudian menemukan pokok-poko isi informasi di dalamnya.
- Pokok-pokok isi sebuah teks dapat ditemukan dengan menemukan kalimat utamanya.
- Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya berisi pokok pikiran atau gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan paragraf.
JENIS-JENIS KONJUNGSI
A. KONJUNGSI ANTAR KATA ATAU ANTAR KLAUSA
- KONJUNGSI KOORDINATIF
Adalah
konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya
dan, atau, tetapi, sedangkan, kemudian, namun, melainkan.
Contoh kalimat :
a. Anne dan Aldrick sedang
belajar sedang belajar matematika. Konjungsi koordinatif penambahan.
b. Hilda sebenarnya anak yang
cerdas tetapi ia malas belajar. Konjungsi koordinatif perlawanan.
c. Deandra ataupun Kevin
mampu menyelesaikan proyek biologi dengan baik. Konjungsi korelatif pilihan.
- KONJUNGSI SUBORDINATIF
Adalah
konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan
bagian dari kalimat subordinatif. Konjungsi subordinatif dibagi menjadi
beberapa kelompok, diantaranya :
1. Permulaan
Konjungsi
waktu yang menjelaskan kapan dimulainya suatu peristiwa yang terdapat dalam
induk kalimat. Contohnya; sedari, sejak.
Contoh:
a. Andy menyukai catur sejak
ia berusia enam tahun.
b. Ia sudah mulai melanjutkan
bakatnya sedari ia masih SD.
2. Bersamaan
Persitiwa
yang terjadi dalam kelimatnya berlangsung dalam waktu yang bersamaan.
Contohnya; sambil, ketika, selama, seraya, selagi, dan tatkala.
Contoh:
a. Kinanti menatap langit
biru seraya kedua tangannya menggenggam erat tas merahnya.
b. Lisa sangat terpukul sewaktu
ibunya meninggal tahun lalu.
c. Ayah sedang membaca koran sambil
menyantap sarapannya.
3. Berurutan
Konjungsi
waktu yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki urutan waktu
yang berkesinambungan. Contohnya; seusai, sesudah, sebelum, begitu, selesai,
setelah.
Contoh:
a. Kita harus berdoa sebelum
tidur.
b. Begitu ayah tiba di rumah, Dinda
melompat kegirangan.
c. Fina memutuskan untuk
pindah sekolah setelah ayah dan ibunya berdiskusi sepanjang malam.
4. Batas akhir
Kata hubung
yang digunakan adalah sehingga dan sampai.
Contoh:
a. Anda harus tetap belajar
dengan giat sampai impianmu tercapai.
b. Kim terus menangis di
kamarnya hingga petang.
5. Syarat
Jenis
konjungsi yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat di mana anak
kalimat menjelaskan syarat terlaksananya suatu unsur dalam bentuk induk
kalimat. Contoh; jikalau, jika, manakala, bilamana, apabila, asalkan.
Contoh:
a. Mulan tidak akan dibenci
masyarakat apabila ia tidak melakukan hal buruk pada Maia.
6. Pengandaian
Dalam
konjungsi ini, anak kalimat berperan untuk menjelaskan kemungkinan tercapainya
atau terlaksananya suatu kejadian atau unsur yang telah dijelaskan dalam induk
kalimat. Contohnya: seandainya,
seumpamanya, sekiranya, andaikata, andaikan.
Contoh:
a. Seandainya Dinda menjadi presiden
Indonesia, ia akan menerapkan program pembangunan merata di seluruh wilayah
Indonesia.
- KONJUNGSI ANTAR KALIMAT
Dalah
konjungsi atau kata hubung yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
lainnya. Contoh; walaupun, kemudian, namun, dengan demikian.
Contoh:
a. Dewi selalu bersikap kasar
pada temannya. Walaupun demikian, ia tetap disayangi oleh temannya.
b. Dunia perfilman Indonesia
telah berkembang pesat saat ini. Dengan demikian banyak film Indonesia
yang menghiasi layar kaca maupun box
office.
- KONJUNGSI ANTAR PARAGRAF
Konjungsi
antarparagraf akan mewakili satu paragraf yang memiliki korelasi dengan
paragraf sebelumnya. Misalnya; akan hal itu, adapun, mengenai, alkisah, dan
pada itu.
Contoh:
Masih
banyak para koruptor yang hidup enak dan mewah di dalam sel penjara. Mereka
bahkan dapat menggunakan ponsel mereka dan tetap menjalankan bisnis mereka dari
balik jeruji sel mereka.
Tidak
sedikit masyarakat yang mempertanyakan hukum Indonesia, khususnya hukum
terhadap para koruptor. Bila hal ini tidak diselesaikan secepat mungkin, maka
para koruptor tidak akan jera untuk terus melakukannya.
Jadi, dapat kita simpulkan
bila kurang tegasnya hukum di Indonesia membuat para koruptor tidak jera dalam
melakukan aksinya.
STRUKTUR TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI
Teks laporan hasil observasi disusun berdasarkan
struktur pernyataan umum atau klasifikasi, deskripsi bagian, dan deskripsi
manfaat.
- Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
- Deskripsi bagian merupakan penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya.
- Deskripsi manfaat menunjukan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
MENGANALISIS KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
1.
Kata, Frasa, Verba, dan
Nomina
-
Kata adalah satuan Bahasa
terkecil yang bersifat bebas.
-
Frasa adalah gabungan dari
beberapa unsur, tetapi tidak melebihi batas fungsi, atau
-
Frasa adalah kelompok kata yang
nonpredikatif atau tidak berisi subjek dan predikat.
-
Verba (kata kerja) kelas kata
yang biasanya berfungsi sebagai predikat; sebagian besar, verba mewakili unsur semantis
perbuatan, keadaan atau proses.
-
Nomina (kata benda) kelas kata
yang biasanya dapat berfungsi sebagai subyek atau obyek dari klausa; kelas kata
ini sering berpadanan dengan orang, benda, atau hal lain yang dibendakan dalam
alam di luar bahasa.
Perhatikan
contoh berikut ini!
Wayang
adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia….
- Nomina
Paragraf
|
Kata
|
Frasa
|
1
|
Wayang
|
Seni pertunjukan
|
UNESCO
|
Warisan budaya
|
|
Lembaga
|
Asli Indonesia
|
- Verba
Paragraf
|
Kata
|
Frasa
|
1
|
Adalah
|
Tidak ternilai
|
Ditetapkan
|
Salah satu
|
|
Mengurusi
|
||
Menetapkan
|
||
Merupakan
|
2.
Afiksasi (proses atau hasil
penambahan)
Dalam
kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata
bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau
pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi),
pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.
Contoh:
No
|
Kata berimbuhan
|
Jenis
|
Imbuhan
|
Kata Dasar
|
1.
|
Pertunjukan
|
Nomina
|
Per-an
|
Tunjuk
|
2.
|
Menguasai
|
Verba
|
MeN-i
|
Kuasa
|
3.
|
Berbeda
|
Verba |
Ber-
|
Beda
|
4.
|
Bereproduksi
|
Verba |
Ber-
|
Produksi
|
5.
|
Dikenal
|
Verba |
Di-
|
Kenal
|
Carilah kata dasar, lalu
ubahlah ke dalam verba dan nomina dengan proses pengimbuhan (afiksasi) dengan
cara melengkapi tabel berikut!
No
|
Kata Dasar
|
Verba
|
Nomina
|
1.
|
Kata
|
Berkata
|
Perkataan
|
2.
|
Jual
|
Berjualan
|
Penjualan
|
3.
|
Kumpul
|
Berkumpul
|
Perkumpulan
|
4.
|
Lihat
|
Melihat
|
Penglihatan
|
5.
|
Pungut
|
Memungut
|
Pemungutan
|
6.
|
Main
|
Bermain
|
Permainan
|
7.
|
Kata
|
Berkata
|
Perkataan
|
8.
|
Hasil
|
Berhasil
|
Keberhasilan
|
9.
|
Buka
|
Membuka
|
Pembukaan
|
10.
|
Masuk
|
Memasuki
|
Pemasukan
|
11.
|
Ganti
|
berganti
|
Pengganti, penggantian, dan
pergantikan
|
Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Contoh kalimat definisi:
a. D’topeng adalah salah satu
tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
b. Orang Kenekes atau Orang
Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat subetnis Sunda di wilayah
Kabupaten Lebak, Banten.
Contoh kalimat deskripsi:
- Mereka mengenakan pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.
- Pakaian suku Baduy pun tidak berkancing atau berkerah.
- Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno.
Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang
terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama.
Contoh: Di
pangkalan itu pemulung mencoba mengais rezeki.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang
terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, keadaan, sehingga mempunyai lebih
dari satu verba utama dalam satu struktur.
Kalimat kompleks dibagi
menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks
hipotatik.
a.
Kalimat kompleks
parataktik
Adalah kalimat kompleks
yang terdiri atas dua strukutur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan
konjungsi sejajar dengan makna. Konjungsi yang digunakan seperti: dan, tetapi, dan atau.
contoh:
Kokom dan bayi Rahman terpaksa hidup di pinggiran Jalan Ciateul, Bandung.
b.
Kalimat Kompleks
Hipotaktik
Adalah
kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif tidak sejajar
dengan makna. Konjungsi yang digunakan seperti apabila, jika, karena, ketika, jadi, sebelum itu, setelah itu, dan meskipun.
Contoh:
Proses pengangkutan sampah
tidak cepat selesai karena petugas
kebersihan harus membersihkan sampah di pangkalan terlebih dahulu.
LANJUTAN AFIKSASI
LANJUTAN AFIKSASI
- JENIS-JENIS AFIKSASI
1.
PREFIKS (Awalan)
Imbuhan yang ditambahkan
pada awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Misalnya: me(N)-, Ber-, di, Ke-,
Pe-, Se-, Ter-, dan ke-. Contoh:
No
|
Kata Dasar
|
Poses pembentukan kata
(afiksasi)
|
Kata
|
1.
|
Kaca
|
Ber- + kaca
|
berkaca
|
2.
|
Tinju
|
Pe- + tinju
|
Petinju
|
3.
|
Malam
|
Se- + malam
|
Semalam
|
4.
|
Pukul
|
Ter- + pukul
|
Terpukul
|
5.
|
Lukis
|
Me- + lukis
|
Melukis
|
2.
INFIKS (Sisipan)
Imbuhan yang disisipkan di tengah sebuah kata dasar atau
bentuk dasar. Misalnya: -el-, -er-, -em-, dan –in
No
|
Kata Dasar
|
Poses pembentukan kata
(afiksasi)
|
Kata
|
1.
|
Gigi
|
Gigi + -er
|
Gerigi
|
2.
|
Getar
|
Getar + -em
|
Gemetar
|
3.
|
Getar
|
Getar + -el
|
Geletar
|
4.
|
kelap
|
Kelap + -em
|
Kemerlap
|
5.
|
Kepul
|
Kepul + -em
|
Kemepul
|
3.
SUFIKS (Akhiran)
Imbuhan yang ditambahkan
pada akhiran sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Misalnya: -an, -kan, -i
No
|
Kata Dasar
|
Poses pembentukan kata
(afiksasi)
|
Kata
|
1.
|
Jadi
|
Jadi + -kan
|
Jadikan
|
2.
|
Duduk
|
Duduk + -i
|
Duduki
|
3.
|
Jalan
|
Jalan + -i
|
Jalani
|
4.
|
Lompat
|
Lompat + -i
|
Lompati
|
5.
|
Akhir
|
Akhir + - an
|
akhiran
|
4.
KONFIKS (Awalan dan
Akhiran)
Imbuhan yang ditambahkan
pada awalan dan akhiran sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Misalnya: ber-an,
ber-kan, per-i, ke-an.
No
|
Kata Dasar
|
Poses pembentukan kata
(afiksasi)
|
Kata
|
1.
|
Lari |
Ber- + lari + -an
|
berlarian
|
2.
|
Tanding
|
Pe- + tanding + -an
|
Pertandingan
|
3.
|
Malam
|
Se- + malam + -an
|
Semalaman
|
4.
|
Sakit
|
Ter- + saki t -i
|
Tersakiti
|
5.
|
Gambar
|
Me- + Gambar + -kan
|
Menggambarkan
|
5.
AFIKSASI SERAPAN ()
Imbuhan yang ditambahkan akhiran sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Misalnya: -man, -wan, -isme, -isasi,dan lain-lain.
Imbuhan yang ditambahkan akhiran sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Misalnya: -man, -wan, -isme, -isasi,dan lain-lain.
No
|
Kata Dasar
|
Poses pembentukan kata
(afiksasi)
|
Kata
|
1.
|
Olahraga
|
Olahraga +-wan
|
Olahragawan
|
2.
|
Derma
|
Derma + -wan
|
Dermawan
|
3.
|
Imun
|
Imun + -Isasi
|
Imunisasi
|
4.
|
Plagiat
|
Plagiat + -Isme
|
Plagiarisme
|
5.
|
Anarki
|
Anarki + -lukis
|
Anarkisme |
Sumber:
1. Darmawati, Uti dan Y. Budi
Artati. 2016. Bahasa Indonesia Mata Pelajaran Wajib. Klaten: PT Intan
Pariwara.
2. Suherli, Maman Suryaman, Aji
Septiaji, dan Istiqomah. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Penting!
Tugas menyusun teks laporan hasil observasi:
Penting!
Tugas menyusun teks laporan hasil observasi:
1.
Tentukan objek yang akan kamu amati! Karena sedang pandemi, silakan
kalian cari objek yang berada di sekitar lingkungan rumah. Misalnya:
mawar, anggrek, burung kenari, murai batu, love bird, kucing, ikan, dan objek lainnya.
2. Susunlah jadwal observasi yang akan kamu lakukan!
3. Lakukanlah observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-point pengamatan terlebih dahulu!
4. Catatlah hasil observasi kamu! Bila memungkinkan, ambil foto dan videokan observasimu.
5. Susunlah teks laporan hasil observasimu dengan memerhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaannnya.
6. Kirim dalam bentuk fail PDF ke google classroom, waktu untuk mengerjakan dua minggu dimulai dari sekarang.
2. Susunlah jadwal observasi yang akan kamu lakukan!
3. Lakukanlah observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-point pengamatan terlebih dahulu!
4. Catatlah hasil observasi kamu! Bila memungkinkan, ambil foto dan videokan observasimu.
5. Susunlah teks laporan hasil observasimu dengan memerhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaannnya.
6. Kirim dalam bentuk fail PDF ke google classroom, waktu untuk mengerjakan dua minggu dimulai dari sekarang.